Pembelajaran Berbasis Masalah adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari (otentik) yang bersifat terbuka (open-ended) untuk diselesaikan oleh peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan sosial, keterampilan untuk belajar mandiri, dan membangun atau memperoleh pengetahuan baru. Pembelajaran ini berbeda dengan pembelajaran konvensional yang jarang menggunakan masalah nyata atau menggunakan masalah nyata hanya di tahap akhir pembelajaran sebagai penerapan dari pengetahuan yang telah dipelajari. Pemilihan masalah nyata tersebut dilakukan atas pertimbangan kesesuaiannya dengan pencapaian kompetensi dasar.
Berikut adalah langkah-langkah
PBM yang
diadaptasi dari pendapat Arends (2012) dan
Fogarty (1997).
Tabel 1.
Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah
Tahap
|
Deskripsi
|
Tahap 1
Orientasi
terhadap masalah
|
Guru menyajikan masalah nyata kepada peserta didik.
|
Tahap 2
Organisasi belajar
|
Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami masalah
nyata yang telah disajikan, yaitu mengidentifikasi apa yang mereka ketahui, apa yang perlu mereka
ketahui, dan
apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Peserta didik berbagi
peran/tugas untuk menyelesaikan masalah tersebut.
|
Tahap 3
Penyelidikan
individual maupun kelompok
|
Guru membimbing peserta
didik melakukan pengumpulan data/informasi (pengetahuan, konsep, teori) melalui berbagai macam cara untuk menemukan berbagai alternatif
penyelesaian masalah.
|
Tahap 4
Pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalah
|
Guru
membimbing peserta didik untuk menentukan penyelesaian masalah yang paling
tepat dari berbagai alternatif pemecahan masalah yang peserta didik temukan.
Peserta didik menyusun laporan hasil penyelesaian masalah, misalnya dalam bentuk gagasan, model,
bagan, atau Power Point slides.
|
Tahap 5
Analisis dan evaluasi proses penyelesaian masalah
|
Guru memfasilitasi peserta
didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses penyelesaian masalah yang dilakukan.
|
Berikut adalah beberapa contoh masalah nyata yang dapat digunakan
dalam Pembelajaran Berbasis Masalah.
a. IPA
Air sungai yang membelah suatu kota
sangat keruh sehingga tidak aman digunakan untuk keperluan sehari-hari. Sementara itu, warga tidak memiliki pilihan lain selain menggunakan
air sungai tersebut. Bagaimanakah menyelesaikan masalah tersebut?
b.
IPS
Suatu keluarga yang terdiri atas empat orang akan menyewa rumah.
Ayah adalah karyawan dengan gaji 4,5 juta rupiah dan Ibu seorang guru dengan
gaji 3,5 juta rupiah. Minggu depan dua anak yang masing-masing berusia 14 dan 7
tahun akan masuk sekolah. Apa yang perlu dipertimbangkan oleh keluarga tersebut
dalam menentukan lokasi dan harga bagi mereka untuk menyewa rumah sehingga
kebutuhan-kebutuhan lainnya tetap terpenuhi?
c.
Prakarya
(Teknologi Budidaya)
Seorang
Ibu yang tinggal di perkotaan ingin sekali menanam berbagai sayuran yang dibutuhkan
sehari-hari. Namun, Ibu tersebut tidak memiliki lahan yang luas untuk menanam.
Ia juga belum tahu jenis sayuran yang sesuai ditanam di lahan terbatas.
Bagaimana memilih dan menanam jenis sayuran yang sesuai untuk dikonsumsi
sehari-hari di lahan yang terbatas dengan biaya yang minimal?
d.
Matematika
Dalam keadaan darurat seseorang harus diselamatkan melalui pintu
jendela yang tingginya 4 m dengan menggunakan tangga. Dengan pertimbangan
keselamatan, tangga tersebut harus ditempatkan minimum 1 m dari dasar bangunan.
Berapa panjang tangga yang mungkin?
Tags
Pendidikan